Jakarta, 1 Februari 2015
{*np. Ed Sheeran - One}
Aku menulis ini, ketika Jakarta baru saja menangis
Malam basah membuat hawa dingin menusuk tulang tubuh mungil
ini
Dan bahkan saat ini, aku masih tidak tau kamu dimana
Sedang apa?
Bersama siapa?
Walau aura negative sudah mencoba memprovokatori
Tapi masih bisa dihadang oleh pemikiran positif aku terhadap
kamu.
Malam ku sendiri tidak jauh dari laptop,
Dan setumpuk kertas yang sudah muak aku lihat setiap harinya
Aku ingin sebuah kehangatan, dari pelukanmu
Bukan dari api cemburu yang kamu cipatakan
Aku ingin sebuah ucapan ‘selamat malam’
Bukan kata maaf karena tak sempat
Sepertinya Tuhan tahu, hati ini sedang tidak enak
Maka dari itu Ia turunkan hujan
Mungkin agar aku lebih tenang, karena hujan biasanya membuat
aku tenang dan terlelap
Tapi tidak hujan kali ini yang disertai petir
Seolah langit menggambarkan apa yang aku rasakan
Dan seharusnya, esok semua akan kembali normal
Senyum andalan sudah siap aku tunjukan
Ya walau sebenarnya, aku tidak sebahagia itu
Namun, siapa yang tahu?
Toh yang penting mereka melihat aku baik-baik saja.
Jakarta, selamat malam
Terimakasih sudah menemani aku mala mini
Jangan menangis lagi, karena percuma air itu terbuang
sia-sia
Aku menunggu kehangatanmu yang menyambut ku esok hari
Bersama matahari
Dan awan
Dan (semoga) kamu.
Comments
Post a Comment